Senin, 24 November 2008

Panleucopenia

Sejak Jumat kebetulan saya kebagian jaga malam. Dan selama tiga hari berturut-turut saya kedatangan pasien di akhir jam praktek sekitar jam setengah sembilan. Semuanya dalam kondisi kritis saat datang. Kesadaran menurun, temperatur tubuh dibawah normal, pucat serta kondisi dehidrasi. Setelah selesai pemeriksaan, tak lama kemudian si pasien ( semuanya kucing ) menghembuskan nafas terakhir alias meregang nyawa diatas meja pasien.

Setelah selesai pemeriksaan selalu saya jelaskan kondisi pasien saat ini yang intinya secara medis tidak ada harapan untuk sembuh. Biasanya si pemilik langsung menangis begitu mendengar "vonis" saya. Dan semakin meledak tangisnya ketika si pussy meregang nyawa dan saya nyatakan sudah meninggal.

Malam-malam yang menyedihkan. Malam yang selalu diakhiri dengan tangis. Sungguh tidak enak menghadapi kondisi seperti ini. Dugaan saya, panleucopenia sedang mewabah. Korbannya biasanya kucing kecil yang memang sedang lucu-lucunya. Pagi dan sore harinya beberapa ekor anjing juga mengalami kondisi serupa dan berakhir dengan kematian. Dan tentu anjing kecil yang jadi korbannya. Penderita awalnya menunjukkan gejala diare, muntah, tidak mau makan dan lesu.

Kondisi seperti ini sungguh melelahkan lahir dan batin. Rasanya ilmu yang saya miliki tidak ada gunanya, karena memang saya tidak bisa berbuat banyak menghadapi pasien yang sudah sekarat.

Satu hal yang bisa saya sampaikan pada para pemilik anjing & kucing, jangan lupa memberikan imunisasi sejak dini, agar tubuh si kecil lebih kebal menghadapi serangan penyakit.

Semoga situasi seperti ini segera berakhir....................

Tidak ada komentar: