Sabtu, 29 November 2008

KENZO, Si Penderita Fraktur Symphisis mandibula

Kenzo nama seekor kucing campuran, yang beberapa hari lalu kecelakaan dan mengalami fraktur pada symphisis mandibulanya. Sejak kemarin, kondisinya terus membaik. Perdarahan dari mulut & hidung sudah berhenti. Fisiknya juga tampak lebih fit. Maka dokter yang bertugas memutuskan untuk melepas infusnya. Dan sejak tadi pagi si Kenzo sudah bisa makan sendiri. Makanannya memang masih diberi makanan yang lunak agar tidak membebani rahangnya saat mengunyah.

Akhirnya setelah lima hari dirawat si Kenzo bisa pulang. Hanya saja memang masih harus terus meminum obat dan makan makanan yang lunak. Mudah-mudahan empat minggu lagi kawat pengikat rahangnya bisa dilepas.

Jumat, 28 November 2008

Quanto

Namanya Quanto, seekor anjing dobberman. Pemiliknya Mr. Edwin Palmer, seorang warga Selandia Baru tapi sangat fasih berbahasa Indonesia. Pagi-pagi Quanto sudah nongkrong di klinik. Ternyata telapak kaki depannya luka robek sepanjang kira-kira 5 cm. Lukanya cukup dalam, sehingga perlu di jahit. Maka tindakan bedah minor segera dilakukan. Masalahnya adalah tenaga si Quanto sangat kuat, sehingga dia tidak pernah bisa tenang diatas meja operasi. Maka agar bisa dilakukan tindakan dengan baik, maka si Quanto harus diberikan obat penenang agar dia bisa rileks. Tindakan menjahit lukanya, berjalan dengan baik dan lancar. Setelah selesaipun Quanto bisa segera pulang. Selama di rumah, Quanto tetap harus minum obat untuk mempercepat proses penyembuhan lukanya.

Selasa, 25 November 2008

Symphysis Mandibula

Sebenarnya kemarin saya praktek sore. Tetapi pagi-pagi saya mendapat telpon dari dokter jaga karena ada kasus fraktur pada symphysis mandibula ( kucing ), yaitu sambungan tulang rahang bawah kiri & kanan patah. Kondisi ini terjadi karena adanya benturan. Tak hanya sambungan tulang rahang yang lepas, tapi beberapa bagian mulut ( bibir & langit-langit ) mengalami luka robek dan memerlukan jahitan.

Akhirnya dilakukan tindakan dengan mengikat tulang rahang bawah menggunakan kawat khusus. Praktis selama pengikatan sampai tulangnya menyatu kembali, si kucing akan kesulitan mengunyah makanan. Maka selama 4 minggu ini diberikan makanan lunak / cair. Diperkirakan 6 - 8 minggu ikatan sudah bisa dilepas. Kondisi umum si kucing cukup bagus.

Senin, 24 November 2008

Panleucopenia

Sejak Jumat kebetulan saya kebagian jaga malam. Dan selama tiga hari berturut-turut saya kedatangan pasien di akhir jam praktek sekitar jam setengah sembilan. Semuanya dalam kondisi kritis saat datang. Kesadaran menurun, temperatur tubuh dibawah normal, pucat serta kondisi dehidrasi. Setelah selesai pemeriksaan, tak lama kemudian si pasien ( semuanya kucing ) menghembuskan nafas terakhir alias meregang nyawa diatas meja pasien.

Setelah selesai pemeriksaan selalu saya jelaskan kondisi pasien saat ini yang intinya secara medis tidak ada harapan untuk sembuh. Biasanya si pemilik langsung menangis begitu mendengar "vonis" saya. Dan semakin meledak tangisnya ketika si pussy meregang nyawa dan saya nyatakan sudah meninggal.

Malam-malam yang menyedihkan. Malam yang selalu diakhiri dengan tangis. Sungguh tidak enak menghadapi kondisi seperti ini. Dugaan saya, panleucopenia sedang mewabah. Korbannya biasanya kucing kecil yang memang sedang lucu-lucunya. Pagi dan sore harinya beberapa ekor anjing juga mengalami kondisi serupa dan berakhir dengan kematian. Dan tentu anjing kecil yang jadi korbannya. Penderita awalnya menunjukkan gejala diare, muntah, tidak mau makan dan lesu.

Kondisi seperti ini sungguh melelahkan lahir dan batin. Rasanya ilmu yang saya miliki tidak ada gunanya, karena memang saya tidak bisa berbuat banyak menghadapi pasien yang sudah sekarat.

Satu hal yang bisa saya sampaikan pada para pemilik anjing & kucing, jangan lupa memberikan imunisasi sejak dini, agar tubuh si kecil lebih kebal menghadapi serangan penyakit.

Semoga situasi seperti ini segera berakhir....................

Minggu, 23 November 2008







Sterilisasi Kucing

Pagi tadi sudah ada seekor kucing yang datang diantar pemiliknya. Kucing lokal berwarna tiga. Penampilannya lucu, cantik dan bersih. Tampak sekali kucing ini terawat. Si pemilik meminta untuk dilakukan sterilisasi pada kucing betinanya yang diberi nama CICO. Ketika diperiksa oleh seorang asisten saya , Drh. Tini, dicurigai si Cico sedang hamil. Dan ternyata benar, setelah saya cek sendiri memang teraba ada foetus 9 bayi ) dalam kandungannya. Diperkirakan si Cico sedang hamil sekitar 5 - 6 minggu. Padahal masa kehamilan kucing cuma 8 minggu, berarti 2 minggu lagi dia akan melahirkan.

Tadinya si pemilik tetap minta diangkat saja kandungannya, tapi kami tidak mau. Sama saja itu dengan aborsi. Kasihan kan nanti bayi-bayi kucing yang tak berdosa harus mati begitu saja. Maka kami coba beri pengertian dan saran agar menunggu si bayi lahir baru dilakukan pengangkatan kandungan yang dalam istilah medisnya OvarioHistrectomi ( OH ).

Sabtu, 22 November 2008
















Buku

Alkhamdulillah....., akhirnya buku yang sudah selesai saya tulis sejak April lalu sekarang sudah selesai proses cetak dan insya Allah minggu depan sudah beredar di pasaran. Buku berjudul : Panduan Praktis Memilih & Merawat Anjing Ras Mini. Buku ini dicetak full colour. Saya sendiri cukup kaget sewaktu melihat filenya yang siap naik cetak. Buku ini terlihat sangat cantik, karena dihiasi foto-foto karya seorang fotografer muda Roni. Sebenarnya ini buku pertama dari tiga judul buku tentang anjing yang direncanakan untuk terbit. Namun buku anjing untuk ras medium dan ras maxi masih terkendala oleh foto.

Menyusul setelah ini adalah buku tentang kucing. Naskahnya sendiri telah selesai saya tulis Juli yang lalu. Kendalanya apalagi kalau bukan foto-foto pendukungnya.

Ada juga karya audio visual tentang P3k pada anjing. Saat ini dalam proses finishing. Mudah-mudahan Desember nanti sudah beredar.

Yang paling menegangkan buat saya adalah penerbitan buku tentang sisi bisnis dokter hewan, yang diberi judul DOKTER HEWAN DALAM PERSPEKTIF BISNIS. Kupasannya banyak mengulas aspek marketing dari sebuah bisnis dokter hewan praktek ( klinik hewan ). Banyak pro dan kontra, tapi saya bertekad untuk terus maju. Sasaran buku yang ini memang terbatas hanya untuk dokter hewan dan para mahasiswa FKH, jadi mungkin tidak diterbitkan leh penerbit umum. Doakan saja semoga semuanya bisa berjalan lancar.