Rabu, 28 Januari 2009

Amputasi

Luka ditutup dan dibalut agar tidak tergores kandang atau dijilat.
Setelah amputasi sebatas lutut
Bagian kaki yang mengalami necrose sebelum diamputasi.


Kemarin saya mendapatkan telepon dari seorang rekan dokter hewan. Dia menanyakan apakah saya mau melakukan tindakan amputasi ? Saya jawab bisa. Benar saja, pagi tadi datang seorang ibu dengan membawa seekor kucing domestik belang tiga kesayangannya. Tercium aroma busuk dari tubuh kucing tersebut. Ceritanya 2 minggu lalu si Taman, nama kucing tersebut, kaki belakang kirinya terjepit pintu. Setelah diobati oleh dokter hewan sebelumnya, kakinya tak kunjung membaik. Justru sekarang malah membusuk, kulitnya terkelupas hingga tampak tulang belulangnya.

Daerah pembusukan ( necrose ) cukup luas, hampir mencapai lutut. Maka mau tak mau harus segera dilakukan operasi pemotongan bagian kaki yang busuk tersebut (amputasi). Kondisi umum si kucing cukup baik. Hanya saja posisi lutut yang terbungkus kulit dan menempel dengan bagian perut cukup menyulitkan proses operasi. Sayatan kulit terpaksa dibuat sangat lebar. Sayatan memanjang dari bagian dorsal sisi anterior kaki belakang sampai bagian dorsal sisi posteriornya. Ligasi pembuluh darahnya relatif lebih mudah karena hanya ada arteri & vena femuralis yang cukup besar . Ligasi dilakukan sedikit kearah dorsal lutut. kemudian sendi lutut dipotong dengan menyayat beberapa ligamentum yang mengikatnya.

Tidak ada komentar: